mempunyaiperilaku nakal (mengganggu teman, memukul teman, membuat gaduh/rame, mondar-mandir) mengalami perubahan perilaku kearah yang baik. Dilihat dari berubahnya intensitas frekuensi kenakalan dari 120 kenakalan menjadi 0. Maka hal ini membuktikan bahwa Konseling Analisis Transaksional berhasil 4 Tingkatkan Komunikasi Dalam Keluarga. Dengarkan anak Anda. Remaja butuh perhatian ekstra, karena mereka sendiri sering bingung menghadapi krisis identitas. Saat kenakalan remaja terjadi, ajak anak untuk bicara, dan posisikan diri Anda sebagai pendengar setia, bukan orang yang ingin berceramah. merangkum 10 cara mengatasi kenakalan remaja. Yuk simak selengkapnya! 1. Biarkan anak remaja mengenali konsekuensi. Dalam menanggapi kenakalan anak remaja, ada baiknya Mama memiliki tidak marah atau memberikan hukuman yang berat. Kamu boleh marah tapi jangan biarkan emosimu meluap-luap. Bekerjasama dengan inisiatif Parenting for Lifelong Health, UNICEF mengumpulkan beberapa kiat praktis untuk membantu para orang tua dan pengasuh menghadapi masa-masa pandemi corona. Berikut cara mengatasi perilaku nakal pada anak untuk orangtua tanpa perlu memarahi anak seperti dikutip dari laman UNICEF. 1. Alihkan. JadiAnda sudah paham, ya, kalau sikap ngeyelnya terhadap Anda bukan sesuatu yang disengaja. Untuk Bunda ketahui, anak juga lelah, kok, menghadapi diri mereka yang seperti itu. Artikel terkait: 10 Alasan Dibalik Perilaku Anak yang Terlihat Nakal. Orang Tua Harus Introspeksi Sebelum Cari Tahu Cara Mengatasi Anak Ngeyel 4s1j0sH. Unduh PDF Unduh PDF Pandangan negatif tentang kehidupan bisa berdampak serius terhadap kesehatan, hubungan, dan tingkat kepuasan hidup seseorang. Mengubah sikap bisa dilakukan dengan mengubah pola pikir dan memperhatikan secara sadar. Kemampuan bersikap positif, bersyukur, dan pembentukan kebiasaan baru secara selektif yang membawa akibat positif terhadap perubahan sikap adalah proses yang berlangsung seumur hidup. 1 Bebaskan diri dari hal-hal negatif dalam kehidupan Anda. Jauhi orang-orang, kegiatan, atau situasi dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menimbulkan stres. Perubahan sikap tergantung pada keputusan Anda untuk menjalani kehidupan baru. Mungkin Anda ingin menghentikan kebiasaan minum alkohol, mengonsumsi obat terlarang, makan berlebihan, atau merokok. Agar bisa memperbaiki sikap, Anda harus meninggalkan semua aspek negatif dalam kehidupan sehari-hari. Bergabunglah dalam grup pendukung tempat berkumpulnya orang-orang dengan motivasi yang sama, yaitu mengubah kehidupan mereka agar menjadi lebih baik. Saat melakukan perubahan, mungkin Anda akan menemukan hal-hal positif dalam kehidupan Anda selama ini. Selalu ada sisi baik dalam kehidupan setiap orang dan dengan mengubah aspek kehidupan yang tidak bermanfaat, Anda akan lebih menyadari sikap yang ingin Anda kembangkan. 2 Pastikan Anda menjalin hubungan yang sehat. Jika Anda sedang menjalin hubungan asmara dengan seseorang, hal ini akan memengaruhi sikap Anda. Hubungan yang sehat seharusnya membuat Anda merasa positif dan lebih baik tentang diri sendiri. Mungkin hubungan Anda tidak sehat seandainya Anda merasa tertekan karena harus melakukan hal-hal yang tidak Anda sukai, takut menghadapi akibat jika harus menentang pendapat pasangan, muncul kemarahan atau kekerasan fisik ketika berdebat. Hal-hal tersebut akan berpengaruh negatif terhadap sikap Anda.[1] Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam hubungan yang sehat. Banyak hubungan yang terjalin sebagai kombinasi antara karakteristik hubungan yang sehat dan tidak sehat. Berkonsultasilah dengan konselor bersama pasangan jika Anda tidak mampu mengubah sendiri hubungan yang tidak sehat. Jika Anda mengalami perlakuan kasar, kekerasan emosional atau fisik, mintalah bantuan dari petugas yang biasa menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga, misalnya meminta perlindungan dari aparat kepolisian atau lembaga bantuan hukum. 3 Temukan hal-hal positif. Dalam situasi apa pun, selalu ada hal yang layak kita syukuri. Contohnya, ketika hujan, Anda bisa mengeluh akan kebasahan atau melihat manfaatnya bagi tumbuhan karena tersiram air. Seseorang yang bersikap negatif akan mudah menemukan sisi buruk dari setiap situasi, tetapi agar bisa membentuk sikap positif, Anda harus berusaha melihat sisi baiknya. Ungkapkan sisi positif yang bisa Anda temukan kepada orang lain dan simpanlah catatan negatif untuk diri sendiri.[2] Pastikan Anda juga bisa menemukan sisi positif dari diri sendiri. Ingatlah bahwa semua hal bisa menjadi kesempatan untuk belajar keterampilan baru, terutama hal-hal yang pada awalnya terasa sangat sulit. Jika tidak ada, Anda bisa bersyukur atas kesempatan mempelajari hal-hal baru dalam situasi yang buruk. Jangan bertahan dalam situasi tertentu karena sesuatu yang buruk. Mungkin Anda bisa berpura-pura bahwa perilaku buruk, misalnya atasan yang rasis, pasangan yang kasar, teman yang manipulatif secara emosional, adalah kesempatan baik bagi Anda untuk belajar bersabar dan bersikap toleran. Walaupun hal ini mungkin benar, bertahan dalam hubungan seperti ini bukanlah pilihan terbaik. Anda bisa pergi kapan saja adalah salah satu pelajaran terbaik dari situasi yang buruk. 4 Bersikaplah baik kepada orang lain. Cara paling cepat untuk merasa baik tentang diri sendiri adalah dengan bersikap baik kepada orang lain. Anda bisa merasa lebih positif dengan menolong orang lain, entah dengan memberikan jalan kepada kendaraan lain atau menulis surat untuk menghibur teman.[3] Untuk mendapatkan hasil terbaik, bantulah orang lain secara anonim. Contohnya, berikan sumbangan untuk anak-anak panti asuhan tanpa mencantumkan nama Anda. Jangan hanya memikirkan bagaimana Anda ingin diperlakukan, tetapi bayangkan bagaimana orang lain ingin diperlakukan. Bagi seseorang yang sangat pemalu, mungkin lebih baik jika Anda mengucapkan selamat atas presentasinya secara tertulis daripada memujinya dengan bersuara lantang dan memeluknya di depan orang lain. Iklan 1 Tulislah semua hal yang Anda syukuri. Dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada hal-hal yang bisa Anda syukuri. Namun, bersyukur setiap hari bukanlah yang mudah. Menemukan apa yang bisa Anda syukuri hari ini bisa terasa lebih sulit daripada hari-hari lainnya. Biasakan menulis setiap hari agar Anda mampu mendisiplinkan diri untuk menemukan hal-hal yang Anda syukuri, bahkan ketika Anda sedang menghadapi hari-hari yang sulit.[4] Beberapa riset menyimpulkan bahwa daftar yang dibuat dengan tulisan tangan merupakan aspek penting dalam proses ini. Aktivitas fisik menulis dengan tangan sangat membantu Anda dalam berkonsentrasi dan menenangkan pikiran. Jika Anda masih kesulitan menemukan hal-hal yang Anda syukuri, berpura-puralah merasa bersyukur. Cara ini bisa membantu sebab Anda sedang belajar mengubah sikap. Pikirkan hal-hal yang Anda syukuri sambil membayangkan seandainya kehidupan Anda lebih buruk daripada kondisi saat ini. 2 Kirimkan kartu ucapan terima kasih. Belajar mengucapkan “terima kasih” merupakan aspek penting dalam mengubah sikap dan menjalani hidup yang positif. Entah Anda ingin mengucapkan terima kasih atas tindakan seseorang atau sesuatu yang terjadi lima tahun lalu, tulislah dan kirimkan ucapan tertulis ini kepadanya. Mungkin Anda ingin memberi tahu guru SD yang pernah mengajar Anda bahwa dukungan yang ia berikan agar Anda mulai menulis mendorong Anda membuat blog sendiri atau Anda ingin mengucapkan terima kasih kepada teman baik yang selalu membantu Anda.[5] Jika Anda ingin menulis surat, tetapi bukan untuk dikirim, boleh saja. Tujuan menulis ucapan terima kasih pada dasarnya adalah untuk berlatih menyatakan apresiasi. Mungkin Anda tidak bisa bertemu lagi dengan orang ini. Riset membuktikan bahwa orang-orang yang menulis surat ucapan terima kasih sekurang-kurangnya 15 menit setiap minggu selama 8 minggu lebih mampu bersikap positif. 3 Biasakan bermeditasi atau berdoa. Bermeditasi atau berdoa adalah cara mengarahkan pikiran pada kekinian yang sangat dibutuhkan dalam membentuk sikap positif. Buatlah jadwal harian untuk bermeditasi atau berdoa selama 3-5 menit di waktu yang sama, tidak perlu terlalu lama. Cara ini akan mengubah sikap Anda.[6] Bagi pemeluk agama tertentu, berdoalah sesuai keyakinan masing-masing. Anda bisa belajar bermeditasi dan merasakan manfaatnya apabila hal ini tidak bertentangan dengan keyakinan Anda. Melakukan meditasi dan berdoa merupakan salah satu cara berlatih, meskipun Anda tidak suka. Mungkin belum ada yang berbeda pada awalnya, tetapi dengan semakin sering berlatih, Anda akan merasakan perubahan. Dengan berjalannya waktu, Anda mampu bersikap lebih tenang dan tetap merasa tenteram apa pun yang terjadi di sekeliling Anda. 4 Siapkan stoples ucapan syukur. Letakkan stoples di rumah. Tulislah satu hal yang Anda syukuri setiap hari lalu masukkan ke dalam stoples sambil memperhatikan hal-hal baik yang mengisinya. Jika Anda membutuhkan pengingat, ambillah beberapa lembar dari dalam stoples lalu baca keras-keras.[7] Cara lain membuat stoples ucapan syukur, masukkan uang logam ke dalam stoples setiap hari setelah menulis jurnal untuk bersyukur. Setelah penuh, gunakan uang tersebut untuk berbuat baik dengan cara kreatif, misalnya membayar ongkos angkot seseorang yang tidak Anda kenal atau membelikan sarapan pagi untuk penyapu jalan.[8] Jika Anda senang berkreasi, hiaslah stoples dengan pita, gambar, atau stiker. 5 Jangan mengeluh. Mulailah memanfaatkan lebih banyak waktu untuk menemukan hal-hal baik dalam kehidupan Anda. Memperhatikan hal-hal positif yang Anda temukan dengan penuh kesadaran merupakan pengalaman yang menyenangkan untuk merasakan kebaikan.[9] Kenali jika muncul keinginan untuk mengeluh dan berusahalah mengalihkan perhatian dengan mencari sesuatu yang positif. Mengeluh membuat perhatian Anda terfokus pada apa yang Anda inginkan tanpa adanya niat untuk melakukan perubahan sehingga membuat Anda merasa tidak berdaya. 6 Kendalikan pikiran dan tindakan Anda. Keyakinan bahwa Anda tidak berdaya untuk mengubah keadaan atau hubungan membuat Anda kesulitan mengubah sikap dalam kehidupan sehari-hari. Alih-alih, berusahalah mengakui peran Anda sehingga terjadi situasi atau hubungan seperti saat ini. Apabila Anda belum bisa melihat peran yang Anda mainkan, berusahalah menerima keadaan atau mengubahnya.[10] Cari tahu apa yang mendasari keputusan Anda di waktu yang lalu supaya Anda tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama di kemudian hari. Ketahuilah bahwa situasi yang paling buruk adalah akibat dari keputusan sadar yang Anda buat sendiri. Walaupun Anda sudah menyusun rencana dengan baik, hal-hal buruk tetap mungkin terjadi sebab tidak ada orang bebas dari kesalahan. Mintalah bantuan orang lain jika Anda tidak bisa menemukan cara lain untuk memikirkan situasi yang buruk. Berbicaralah dengan konselor, terapis, teman dekat, atau orang lain yang Anda percayai. Anda tidak perlu menghadapi keadaan ini sendirian. Iklan 1 Biasakan bangun pagi lebih awal. Bangun pagi satu jam lebih awal memberikan Anda kesempatan untuk berfokus pada diri sendiri, tujuan, dan keinginan Anda untuk mengubah sikap. Gunakan waktu dengan bermeditasi atau membaca buku. Menyisihkan waktu untuk merencanakan dan merenungkan kehidupan sehari-hari merupakan cara tepat untuk mengubah sikap.[11] Jika Anda lebih suka menyediakan waktu satu jam sebelum tidur malam, boleh saja. Akan tetapi, banyak orang yang merasa lebih produktif dengan menyisihkan waktu menjelang pagi. Jangan menyia-nyiakan waktu di pagi hari dengan memikirkan hal-hal negatif, misalnya membaca berita yang menimbulkan depresi atau mengakses media sosial. 2 Manfaatkan waktu bersama orang-orang positif. Agar bisa mengubah sikap, berusahalah mengurangi waktu berkumpul dengan orang-orang yang membuat Anda merasa lelah, tidak produktif, dan depresi. Jangan membaca kabar terbaru yang menimbulkan depresi. Carilah berita yang membangkitkan semangat. Lakukan diet dengan memilih hal-hal positif dan mengurangi asupan hal-hal negatif setiap hari.[12] Jangan mengabaikan teman yang sedang mengalami kesulitan, tetapi jika kehidupannya selalu penuh dengan drama dan masalah, lebih baik Anda menjauhinya. Jika Anda tidak bisa menghindari orang-orang negatif misalnya pemberi kerja atau atasan, petiklah manfaat dari sikap negatif orang lain. Berusahalah mencari tahu apa sebabnya mereka bersikap negatif dan hadapi dengan bersikap positif. 3 Temukan apa yang membuat Anda bahagia. Walaupun terkesan mudah, mungkin hal tersebut kurang Anda perhatikan. Buatlah daftar untuk mencatat apa saja yang Anda lakukan setiap hari lalu buatlah daftar baru berisi hal-hal yang Anda sukai. Bandingkan kedua daftar tersebut untuk menentukan apa yang bisa diubah agar Anda merasa lebih bahagia.[13] Pikirkan apa yang bisa Anda ubah dengan menyesuaikan rutinitas harian agar lebih banyak kegiatan yang membuat Anda bahagia. Beristirahatlah beberapa kali sehari untuk meningkatkan rasa bahagia. Jika Anda sudah merasa bahagia, pikirkan hal-hal apa saja yang menimbulkan perasaan ini. 4 Berikan tanggapan, bukannya bereaksi. Ketika menghadapi masalah yang membuat stres, pikirkan apa sebabnya, gunakan logika untuk mencari solusi, dan lakukan hal-hal yang masuk akal. Jika bereaksi, Anda menghilangkan tahap berpikir logis dan langsung menanggapi. Hal ini menimbulkan lebih banyak masalah dan kekecewaan.[14] Saat Anda berada dalam situasi baru yang menimbulkan stres, sebaiknya Anda bersikap tenang dan menarik napas panjang sebelum bertindak atau berbicara. Jika memungkinkan, pikirkan dahulu sebelum menjawab dengan mengatakan, “Aku akan memikirkannya dahulu.” 5 Jangan terus memikirkan masa lalu atau masa depan. Agar bisa membentuk sikap baru, Anda harus memusatkan perhatian pada kekinian. Jika Anda tersadar sedang merasa khawatir tentang masa depan atau mengingat lagi kesulitan di masa lalu, kembalikan lagi perhatian Anda pada kekinian.[15] Gunakan kata atau frasa tertentu untuk mengembalikan perhatian Anda pada kekinian, misalnya “sekarang”, “saat ini”, atau “kembali”. Jangan menyalahkan diri sendiri karena kehilangan fokus. Ingatlah bahwa kebaikan sangat diperlukan untuk membentuk sikap positif. 6 Berfokuslah pada satu hal saja. Riset membuktikan bahwa perhatian yang terpecah akan meningkatkan stres dan menurunkan konsentrasi. Kemampuan yang baik dalam mengendalikan perhatian akan berpengaruh positif pada kebahagiaan dan sikap Anda.[16] Jangan membuka beberapa laman web sekaligus dan matikan ponsel Anda sewaktu menonton TV. Jika sedang mencuci piring, matikan TV. Anda bisa bersikap positif jika melakukan tugas dengan baik satu per satu.[17] Sediakan waktu khusus jika Anda harus melakukan beberapa tugas secara bersamaan. Setelah waktunya habis, selesaikan tugas Anda satu per satu. Matikan ponsel sewaktu mengobrol dengan teman. Tenangkan pikiran agar Anda mampu melakukan setiap aktivitas dengan penuh kesadaran. Iklan Jangan khawatir apabila Anda merasa sulit mengubah sikap sebab hal ini membutuhkan waktu dan perubahan tidak bisa langsung terjadi. Bersabarlah selama menjalani proses perubahan. Iklan Peringatan Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan mental jika Anda mengalami gejala depresi klinis atau kecemasan. Carilah informasi tentang terapi kesehatan mental di internet atau di klinik terdekat. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Kadang saat masuk sekolah ada saja tingkah yang membuat jengkel ibu yang dilakukan si kecil. Sikap nakal anak di sekolah bisa jadi sebuah ekspresi saat mulai memasuki lingkungan baru. Nah kalau sudah begini, ibu harus mutar otak untuk mengatasi tingkah nakal anak di sekolah. Yuk simak 5 cara mengatasi anak yang bertingkah nakal di sekolah. 1. Dekati anak untuk ajak bicara Ajak ia bicara dengan lembut dan memberikan pemahaman. Foto Shutterstock Saat anak nakal dan susah diatur di sekolah, ibu harus mengambil peran utama. Sebaiknya jangan menghadapi si kecil dengan keras, emosional dan penuh amarah. Ibu harus melakukan pendekatan yang baik dan nasehat yang lembut sambil menjelaskan apa yang dilakukan anak itu tidak baik. Berikan pemahaman secara perlahan untuk menerangkan apa yang baik dan tidak baik dilakukan di sekolah. Dan ketika menghadapi anak yang bertingkah nakal, hindari memberikan label pada si kecil agar ia tidak merasa bertingkah nakal merupakan karakter pribadinya. Baca juga 5 tips ampuh agar anak tidak malas sekolah di hari senin 2. Berikan ia kesempatan bercerita tentang hal di sekolah Biasakan anak bercerita tentang hal di sekolah untuk mencari penyebab ia bertingkah nakal. Foto Shutterstock Untuk menghadapi tingkah nakal anak, ibu harus menjadi teman cerita anak. Saat memosisikan menjadi teman cerita anak, ia akan lebih leluasa bercerita tentang segala sesuatu hal di sekolah. Dari sana, ibu bisa mencari tahu penyebab anak bertingkah nakal di sekolah. Jika yang dilakukan anak karena meniru perilaku temannya, ibu bisa memberitahunya dengan lembut. Buatlah aturan khusus untuk anak agar ia mengerti tingkah laku yang boleh dan tidak boleh ia lakukan di sekolah. jalin kerjasama dengan guru si kecil untuk menyamakan persepsi anak dan guru tentang kejadian di sekolah. Baca juga 7 kemampuan yang harus dimiliki anak saat masuk prasekolah 3. Contohkan anak bertanggung jawab Contohkan ia rasa tanggung jawab. Foto Shutterstock Anak usia pra sekolah masih berada dalam tahap pengembangan dan pertumbuhan yang cenderung meniru apa yang dilakukan sekitarnya. Si kecil akan sangat mudah menyerap apapun yang ada di lingkungannya termasuk sekolah. Nah, ketika anak bertingkah nakal di sekolah karena meniru yang dilakukan temannya, ibu harus segera mengubah kebiasannya dengan memberikan contoh baik padanya. Berikan selalu contoh sikap baik, dengan tidak berkata kasar atau buruk ketika dihadapan anak. Selain itu, penting bagi ibu untuk menjauhkan si kecil dari perbuatan buruk yang nantinya akan berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan si kecil, seperti tayangan televisi yang menampilkan perilaku pergaulan nakal anak. 4. Ajari ia konsep maaf dan terima kasih Ajarkan maaf dan terima kasih sejak dini. Foto Shutterstock Saat usia kecil, anak harus dibiasakan untuk mengenal beberap sifat baik yang menjadi dasar pergaulan, seperti konsep maaf dan terima kasih. Kenalkan sejak dini agar ia terbiasa untuk berbuat baik kepada siapapun di lingkungannya. Untuk itu, ibu juga harus menjaga kekonsistenan dan tekat yang kuat dalam mendidik si kecil. Sebagai contoh, ketika ibu mendapati si kecil sedang bertengkar, ibu harus segera melerai dan mengatakan padanya untuk segera meminta maaf bila memang si kecil salah. Baca juga tidak perlu dipaksakan ini 7 tanda anak sudah siap untuk sekolah 5. Jangan terlalu memanjakan si kecil Caption Terlalu memanjakan anak saat dini bisa berpengaruh buruk bagi perkembangan anak. Karena bisa mengakibatkan anak menjadi terbiasa dengan jalan yang mudah ketika dia ingin mendapatkan sesuatu. Sebagai contoh, saat keinginan anak tidak terpenuhi maka dia akan menunjukan sikap yang membangkang kepada ibu sebagai orang tuanya. Perilaku ini bisa saja terbawa hingga ke sekolah. Maka dari itulah, ibu tidak boleh memanjakan anak-anak namun memperlakukan si kecil dengan baik dan sewajarnya saja. Nah, sudah siap mengubah tingkah nakal si kecil di sekolah? Larasati

cara mengubah sikap nakal menjadi baik